Teknik penilaian “ paper and pencil test” yang selama ini digunakan guru dirasa tidak cocok lagi dengan tuntutan KTSP. Asesmen dalam KTSP harus dapat mengungkap kemampuan siswa dari segala aspek, baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Teknik “paper and pencil test” yang selama ini digunakan guru hanya dapat mengungkap aspek kognitif siswa saja. Ditambah lagi, teknik “paper and pencil test” tidak memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai siswa saat tes dilaksanakan, seperti: keadaan psikologis siswa saat tes, faktor kesehatan siswa, waktu tes dilaksanakan, dan sebagainya.
Contoh judul skripsi ekonomi pembangunan. Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana. I Gusti Putu Suharta, M.Si, sebagai pengampu mata kuliah Seminar Matematika. Makalah Seminar Matematika.
Faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan siswa tidak mengerjakan soal tes yang diberikan dengan kemampuan yang sebenarnya. Jadi, asesmen berbasis kelas adalah suatu kegiatan mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga penilaian tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur dari siswa. Dengan demikian peran asesmen berbasis kelas adalah memberikan masukan atau informasi secara komprehensif tentang hasil belajar siswa dilihat ketika proses dan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan berbagai strategi asesmen yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai siswa. Dalam pelaksanaannya penilaian tersebut bersifat internal, artinya hanya dilakukan oleh guru yang membimbing, terus-menerus,dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan penilaian di atas terlihat bahwa penilaian berbasis kelas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana subjek belajar menguasai setiap kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Untuk memperoleh data tersebut dimulai dengan penelusuran, apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan program yang telah dibuat, dilanjutkan dengan pemeriksaan dan penemuan untuk mengetahui kelamahan dan kesalahan yang tejadi selama proses pembelajaran, sehingga diperoleh kesimpulan yang dapat memberikan gambaran yang utuh tentang pelaksanaan pembelajaran.
Supranata-Hatta (2004: 30) menyatakan dalam dunia pendidikan portofolio adalah suatu kumpulan evidence yang dapat memberikan informasi tentang kemampuan dan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Menurut Ibrahim (2005: 24) portofolio adalah kumpulan pekerjaan siswa yang representatif menunjukkan perkembangan siswa dari waktu ke waktu. Portofolio dapat bercerita tentang aktivitas siswa dalam sains atau mata pelajaran lainnya. Fokus portofolio adalah pemecahan masalah, berfikir dan pemahaman, komunikasi tertulis, hubungan sains, dan pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai orang yang belajar sains. Asesmen berbasis kelas adalah suatu kegiatan mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga penilaian tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur dari siswa. Fokus penilaian berbasis kelas dengan portofolio adalah pemecahan masalah, berfikir dan pemahaman, komunikasi tertulis, hubungan sains, dan pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai orang yang belajar sains.